Wanita yang sholehah, adalah wanita yang mampu menyejukkan
hati suami.
Wanita sholehah adalah wanita yang cantik karena hatinya
selalu bersih karena cintanya kepada Allah.
Wanita Sholehah adalah wanita yang sempurna, dan lelaki
sholehlah yang akan mendapatkannya.
Sahabat..
cerita ini kukutip dari sebuah situs internet.
tentang seorang lelaki sholeh, yang mantap menikahi seorang
wanita cacat, tetapi sangat sholehah.
Ini adalah kisah seorang lelaki sholeh, yang dihari
pernikahannya tak satupun keluarga yang mendampinginya.
Ibunya, adalah orang yang paling menentang pernikahannya
dengan wanita pilihannya. Pagi itu, ketika hendak ketempat mempelai wanita
ibunya berkata “Jadi juga kau nikah sama
‘buntelan karung hitam’ itu ….?!?” “Kamu sudah kena pelet barangkali Yanto.
Masa suka sih sama gadis hitam, gendut dengan wajah yang sama sekali tak
menarik dan cacat kakinya !!” sambung ibunya lagi.
Kemudian lelaki itu berkata: “Cukup Bu! Cukup! Tak usah ibu
menghina sekasar itu. Dia kan ciptaan Allah. Bagaimana jika pencipta-Nya marah
sama ibu…?”
Ibunya menjawab :“Oh…. rupanya kau lebih memillih perempuan
itu ketimbang keluargamu. baiklah Yanto. Silahkan kau menikah tapi jangan harap
kau akan dapatkan seorang dari kami ada di tempatmu saat itu. Dan jangan kau
bawa perempuan itu ke rumah ini !!”
Sahabat, Lelaki tersebut kemudian beristigfar... Ia tetap
yakin untuk menikahi wanita itu walau tak dapat restu dari ibu dan keluarganya.
berangkatlah ia ke rumah mempelai wanita dengan ditemani seorang sahabatnya
yang bernama
Ismail. Sesampainya di rumah mempelai wanita, penghulu sudah
tiba. segera dimulailah acara akad nikahnya.
“Aku terima nikahnya, kawinnya Shalihah binti Mahmud
almarhum dengan mas kawin seperangkat alat sholat tunai !”
Mas YAnto kemudian berdoa
“Ya Allah hari ini telah Engkau izinkan aku untuk meraih
setengah dien. Mudahkanlah aku untuk meraih sebagian yang lain.”
Sahabat, mas yanto sama mbak Shalihah sekarang sudah resmi menjadi suami isteri. Mereka kemudian ke kamar pengantin. Dikamar yang amat
sederhana. Di atas dipan kayu, mas yanto tertegun lama.
Memandangi istrinya yang tengah tertunduk larut dalam dan
diam. Setelah sekian lama saling diam, akhirnya dengan membaca basmalah dalam
hati mas yanto memberanikan diri untuk menyapa isterinya.
“Assalamu’alaikum …. permintaan hafalan Qur’annya mau di cek
kapan De’…?”
tanyanya sambil memandangi wajahisterinya yang sejak tadi
disembunyikan dalam tunduknya.
Sebelum menikah, mbak Shalihah memang meminta malam pertama
hingga ke sepuluh agar mas Yanto membacakan hafalan Qur’an tiap malam satu juz.
Dan permintaan itu telah disetujui oleh mas yanto.
Mbak Shalihah menjawab : “Nanti saja dalam qiyamullail,”
Sahabat, disinilah mulai terjadi konflik.
Mbak shalihah selalu menunduk. dan tak pernah mau mengangkat
wajahnya. ketika Mas Yanto hendak mengangkat wajahnya, Mbak Shalihah selalu
menolak. Namun ketika mas Yanto memberi isyarat bahwa Ia adalah suaminya dan berhak untuk melakukan itu , ia menyerah. Setelah melihat wajah isterinya.. mas yanto berkata dalam
hati " Benar kata ibu .. wajah istriku ‘tidak menarik’. Sekelebat pikiran itu muncul ….Tetapi mas Yanto
segera mengusir pikiran itu. Mata mbak Shalihah berkaca-kaca menatap lekat mas YAnto,
kemudian berkata:
“Bang, sudah saya katakan sejak awal ta’aruf, bahwa fisik
saya seperti ini. Kalau Abang kecewa, saya siap dan ikhlas. Namun bila
Abang tidak menyesal. beristrikan saya, mudah-mudahan Allah memberikan keberkahan
yang banyak untuk Abang. Seperti keberkahan yang Allah limpahkan kepada
Ayahnya Imam malik yang ikhlas menerima sesuatu yang tidak ia sukai pada
istrinya.
Saya ingin mengingatkan Abang akan firman Allah yang
dibacakan ibunya Imam Malik pada suaminya pada malam pertama pernikahan mereka,” …Dan bergaullah dengan mereka (istrimu) dengat patut (ahsan).
Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena
mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjanjikan padanya kebaikan
yang banyak.” (QS An-Nisa:19)
Mendengar tutur istrinya, Mas Yanto memandang wajah
isterinya yang penuh dengan air mata itu lekat-lekat. Ia teringat kisah suami yang rela menikahi
seorang wanita yang memiliki cacat. Dari rahim wanita itulah lahir Imam Malik,
ulama besar ummat Islam yang namanya abadi dalam sejarah.
Kemudian Mas Yanto berkata:
“Ya Rabbi aku menikahinya karena Mu. Maka turunkanlah rasa
cinta dan kasih sayang milikMu pada hatiku untuknya. Agar aku dapat mencintai
dan menyayanginya dengan segenap hati yang ikhlas.”
Pelan Mas yanto mendekati istrinya. Lalu dengan bergetar, Ia
rengkuh tubuh isterinya. Sementara, istrinya masih menangis tergugu dalam wajah
yang masih menyisakan segumpal ragu. kemudian ia berkata:
“Jangan memaksakan diri untuk ikhlas menerima saya, Bang.
Sungguh… saya siap menerima keputusan apapun yang terburuk,” ucapnya lagi.
“Tidak…De’. Sungguh sejak awal niat Abang menikahimu karena
Allah. Sudah teramat bulat niat itu. Hingga Abang tidak
menghiraukan ketika seluruh keluarga memboikot untuk tak datang tadi pagi,” paparnya sambil menggenggam erat tangan isterinya.
Malam telah naik ke puncaknya pelan-pelan. Dalam lengangnya
bait-bait do’a dibentangkan oleh mas Yanto pada Nya. “Robbi, tak dapat kupungkiri bahwa kecantikan wanita dapat
mendatangkan cinta buat laki-laki. Namun telah kutepis memilih istri karena
rupa yang cantik karena aku ingin mendapatkan cinta-Mu. Robbi saksikanlah malam
ini akan kubuktikan bahwa cinta sejatiku hanya akan kupasrahkan
pada-Mu. Karena itu, pertemukanlah aku dengan-Mu dalam Jannah-Mu !”
Mas Yanto beringsut menuju pembaringan yang amat sederhana
itu. Lalu ia tatap raut wajah istrinya
dengan segenap hati yang ikhlas. kemudian ia berkata
"Ah, .. sekarang aku benar-benar mencintainya. Kenapa
tidak? Bukankah ia wanita sholihah
sejati. Ia senantiasa menegakkan malam-malamnya dengan
munajat panjang pada-Nya
Ia senantiasa menjaga hafalan KitabNya. Dan senantiasa
melaksanakan shoum
sunnah Rasul Nya." “…dan diantara
manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah. Mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman amat sangat cintanya
pada Allah …” (QS. al-Baqarah:165)
=========================================
Nah Sahabat,
lihatlah.. janji Allah adalah pasti bahwa ia akan memberikan
lelaki sholeh untuk wanita sholehah.
bagiku, lelaki sholeh akan terpancar dalam setiap fisik dan
tingkah laku. cahaya shlehnya akan memancar ke wajah sehingga emmbuatnya tampan
tyada terkira.
April 21, 2011 at 8:01am
Tidak ada komentar:
Posting Komentar