Setiap
Pernikahan yang terjadi dalam kehidupan manusia, pastilah memiliki tujuan yang
sama, dan berharap yang sama, menjadi sebuah keluarga yang penuh dengan cinta
dan kasih sayang, sakinah, mawaddah,
warahmah, tawadud, dan tahabbub
(saling menyayangi dan mencintai) hingga
akhir hayat. Ingin menjadi seperti pengantin baru setap hari, setiap tahun, dan
seumur hidup. Menjalin kebersamaan yang penuh dengan rasa kasih dan
sayang, merenda hari-hari bersama
dengan hiasan kebahagiaan yang terpancar setiap detik ketika sedang bersama,
maupun sedang berjauhan. Saling rindu walaupun hanya berpisah beberapa jam
saja, saling membalas senyum dan membalas tatapan yang dipenuhi dengan rasa
cinta yang dalam.
Alangkah indahnya hari-hari
berumahtangga yang dipenuhi dengan rasa
penuh cinta dan kasih sayang diantara suami dan istri, bagaikan cuaca sedang
hujan bunga sepanjang hari, sepanjang tahun, dan seiring usia bersama, tyada
pernah berhenti, hingga aroma wangi dan bahagianya selalu terpancar disetiap
sudut-sudut rumah, dan terbawa kemanapun pasangan suami istri itu pergi.
Keluarga Nabi Muhammad S.A.W adalah
contoh rumah tangga yang penuh dengan Keharmonisan
dan keromantisan setiap hari walupun kehidupan Nabi serba kekurangan.
Dari Abu Hurairah, dia berkata:
Rasulullah bersabda:
“Orang mukmin yang paling sempurna
imannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik diantara
kalian ialah yang paling baik terhadap istrinya” (HR.Tirmidzi, Ibnu Hibban,
hadits hasan shahih).
Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang pria yang sangat lembut. Beliau
mengekspresikan cinta kepada istrinya dengan sederhana dan bersahaja. Beliau
juga sosok yang dikenal sangat romantis. Beginilah cara nabi Menunjukkan
keromantisannya pada sang Istri:
1. Selalu mencium tangan dan kening istri
ketika hendak pergi maupun kembali dari bepergian.
Nabi sering mencium istri-istriNya dengan ciuman sayang,
bukan ciuman yang dipenuhi dengan nafsu belaka. Dari Aisyah ra, berkata bahwa
Nabi SAW biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian beliau shalat dan tidak
mengulangi wudhunya.(HR Abdurrazaq). Nabi saw sering mencium Aisyah dan itu
tidak membatalkan puasa (HR Nasai dalam Sunan Kubra II/204)
2.
Memanggil
istrinya dengan panggilan yang indah.
beliau biasa memanggil istri-istrinya, dengan panggilan kesukaan
dan panggilan yang indah. Siti ‘Aisyah, dipanggil dengan panggilan “Ya Humaira”
(wahai si merah jambu). Sederhana tapi berkesan sangat manis. Begitulah Nabi.
Bagaimana mungkin kesedihan menyelimuti sang Istri jika suami tercintanya
selalu memanggilnya dengan begitu manis. Tak pernah sedetikpun nabi mengucapkan
kata-kata buruk atau kasar kepada istrinya walau beliau dalam keadaan yang
teramat lelah ataupun sedang teramat bingung memikirkan urusan UmatNya.
3. Nabi sering menyatakan cinta kepada
istriNya.
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam juga menyatakan
cinta untuk istri-istri beliau dihadapan mereka maupun di hadapan para sahabat
lainnya. Salah satu kalimat cinta romantis Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam adalah untuk Aisyah radhiyallahu anha. Aisyah berkata kepada Rasulullah:
يَا رَسُولَ اللهِ: كَيْفَ حُبُّكَ لِي؟
قَالَ: كَعُقْدَةِ الْحَبْلِ فَكُنْتُ أَقُولُ: كَيْفَ الْعُقْدَةُ يَا رَسُولَ
اللهِ؟ قَالَ: فَيَقُولُ: هِيَ عَلَى حَالِهَا
“Wahai
Rasulullah, bagaimana rasa cintamu untukku? Beliau bersabda: Cintaku untukmu
seperti ikatan tali. Maka akupun bertanya: Ikatan seperti apa itu wahai
Rasulullah? Maka beliau menjawab: “Seperti ikatan tali yang takkan pernah
lepas”. (HR. Abu Nu’aim Al-Asbahani dalam Hilyah Al-Aulia 2/44)
Maka Aisyah radhiyallahu anha tertawa dan tersenyum manis
kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Dalam hal ini, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga
menyatakan cinta beliau kepada Aisyah di hadapan para sahabat-sahabat beliau.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ditanya:
أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ:
«عَائِشَةُ» ، فَقيل: مِنَ الرِّجَالِ؟ فَقَالَ: أَبُوهَا
“Siapa
yang paling engkau cintai wahai Rasulullah ? Beliau menjawab: Yang paling aku
cintai adalah Aisyah. Maka beliau ditanya lagi: Kalau dari kalangan lelaki,
maka siapa ? Maka beliau menjawab: “Ayahnya Aisyah (Abu Bakr)” (HR. Bukhari,
Tirmidzi, dll)
4. Makan dan minum dari wadah yang sama
Dari Aisyah ra, dia berkata, “Saya biasa minum dari muk yang sama ketika haidh, lalu Nabi mengambil
muk tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat saya meletakkan mulut saya, lalu
beliau minum, kemudian saya mengambil muk, lalusaya menghirup isinya, kemudian
beliau mengambilnya dari saya, lalu beliau meletakkan mulutnya pada tempat saya
meletakkan mulut saya, lalu beliau pun menghirupnya. (HR Abdurrazaq dan
Said bin Manshur).
Dari Aisyah RA, ia berkata : Saya dahulu biasa makan his (sejenis bubur) bersama Nabi Shallallahu
Alaihi Wassalam (HR. Bukhori dalam Adabul Mufrod)
5. Menyuapi istri
Dari Saad bin Abi Waqosh ra berkata : Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda : “Dan
sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka hal itu adalah sedekah, hingga
suapan nasi yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu” (HR Bukhori
(VI/293) dan Muslim (V/71)
6. Setia menemani ketika istri sakit.
Diriwayatkan oleh Aisyah ra, “Nabi SAW adalah orang yang penyayang lagi lembut. Beliau orang yang
paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit”.
(HR Bukhari No 4750, HR Muslim No 2770)
7. Bersenda gurau bersama istri
Dari Zaid bin Tsabit berkata tentang Rasulullah : Suka bercanda dengan istrinya (HR
Bukhari)
8. Menyayangi istri sepenuh hati
Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya
dan begitu pula dengan istrinya, maka Allah memperhatikan mereka dengan penuh
rahmat, manakala suaminya merengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra,
berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela jemarinya (Diriwayatkan
Maisarah bin Ali dari Ar- Rafi dari Abu Said Alkhudzri r.a)
9. Senang memberi hadiah kepada istri
Dari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, ia berkata, Ketika
Nabi SAW menikah dengan Ummu Salamah, beliau bersabda kepadanya, Sesungguhnya
aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyi sebuah pakaian berenda dan
beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyi telah
meninggal dunia dan aku mengira hadiah itu akan dikembalikan. Jika hadiah itu
memang dikembalikan kepadaku, aku akan memberikannya kepadamu.
Ia (Ummu Kultsum) berkata, Ternyata keadaan Raja Najasyi
seperti yang disabdakan Rasulullah SAW, dan hadiah tersebut dikembalikan kepada
beliau, lalu beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak
kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada
Ummu Salamah. (HR Ahmad)
10. Mandi bersama istri
Mandi
bersama akan menghadirkan kemesraan dan kenikmatan yang lebih. Setelah
berjima’, ditutup dengan mandi bersama, saling mengusapkan sabun dan
menyiramkan air. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Baginda Nabi.
Diriwayatkan
bahwa Aisyah r.a. berkata, “Pernah aku
mandi bersama Rasulullah. Kami menggunakan satu bejana. Bejana ini berada
diantara aku dan beliau. Tangan kami saling berebut masuk ke dalam bejana.
Beliau berhasil mendahuluiku, sampai-sampai aku berkata, “Tolong sisakan
untukku!Tolong sisakan untukku!” Aisyah mengungkapkan bahwa saat itu mereka
berdua sedang junub. (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Awanah)
11. Mengajak serta Istri ketika keluar kota
Aisyah
berkata: “Biasanya Nabi saw. apabila
ingin melakukan suatu perjalanan, beliau melakukan undian di antara para istri.
Barangsiapa yang keluar nama/nomor undiannya, maka dialah yang ikut pergi
bersama Rasulullah saw” (HR Bukhari dan Muslim)
12. Mendinginkan kemarahan istri dengan mesra
Setiap orang pasti pernah dihinggapi dengan perasaan
marah. Ketika sedang marah maka emosi
tidak terkontrol. Rasulullah berlaku bijak ketika istrinya sedang marah, beliau
berusaha mendinginkannya dengan cara yang sangat mesra.
Nabi saw biasa memijit hidung Aisyah jika ia marah dan
beliau berkata, “Wahai Aisy, bacalah doa:
Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan
hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan”(HR. Ibnu
Sunni)
13. Membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga
Aisyah pernah ditanya: Apa yang dilakukan Nabi saw. di
rumahnya? Aisyah menjawab: “Beliau ikut
membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya”. (HR Bukhari)
14. Tetap Romantis walau istri sedang Haid
Ketika Aisyah sedang
haid, Nabi SAW pernah membangunkannya, beliau lalu tidur dipangkuannya dan
membaca Al Quran (HR Bukhari no 7945).
Begitulah Keseharian Nabi Muhammad yang selalu mampu menciptakan keharmonisan dalam rumahtanggaNya. Tidaklah begitu sulit untuk kita mengikuti apa yang dilakukan Beliau agar rumahtangga kitapun senantiasa mesra dan ditaburi oleh rasa cinta yang tulus hingga akhir usia. Namun, Apakah rumahtangga nabi betul-betul tanpa ujian atau praha rumahtangga yang biasa menghinggapi kehidupan rumahtangga terutama yang telah cukup lama membina rumahtangga?. Tentu saja tidak. Nabi juga pernah tanpa sengaja membahayakan rumahtanggaNya dengan tertarik dengan wanita lain yang bukan muhrimnya.
Dari Jabir, “sesungguhnya Nabi saw pernah melihat wanita,
lalu beliau masuk ke tempat Zainab, lalu beliau tumpahkan keinginan beliau
kepadanya, lalu keluar dan bersabda, Wanita, kalau menghadap, ia menghadap
dalam rupa setan”.
Dengan keluruhan budinya, Nabi mampu
segera menepiskan bisikan setan tersebut dengan segera menemi istrinya.
“Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik,
hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang sama
dengan yang ada pada wanita itu. (HR Tirmidzi).”
Datangi
istrimu. Karena sesungguhnya wanita yang bukan muhrim itu akan lebih menarik
bagimu daripada istrimu, karena Tipu Muslihat Setan yang hendak membuat hatimu
tergoda dan melakukan perbuatan dosa. Datangi dan pandangi istrimu, karena
sesungguhnya apa yang wanita itu miliki, juga dimiliki oleh istrimu.
Semoga
Kita bisa mengambil hikmah dari apa yang Nabi lakukan didalam rumahtangganya,
dan semoga rumahtangga kita semua senantiasa dinaungi limpahan Rahmat dan kasih
Sayang Allah serta dibanjiri dengan rasa cinta dan kasih sayang sepanjang usia.
Menggenggam tangan bersama dikala hujan maupun dikala panas dengan terus berdoa
memohon perlindungan Allah Yang Maha Kuasa. Amin.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar