Selasa, 28 November 2017

Menjalin Cinta di Sepanjang Usia



Setiap Pernikahan yang terjadi dalam kehidupan manusia, pastilah memiliki tujuan yang sama, dan berharap yang sama, menjadi sebuah keluarga yang penuh dengan cinta dan kasih sayang, sakinah, mawaddah, warahmah, tawadud, dan tahabbub (saling menyayangi dan mencintai)  hingga akhir hayat. Ingin menjadi seperti pengantin baru setap hari, setiap tahun, dan seumur hidup. Menjalin kebersamaan yang penuh dengan rasa kasih dan sayang,   merenda hari-hari bersama dengan hiasan kebahagiaan yang terpancar setiap detik ketika sedang bersama, maupun sedang berjauhan. Saling rindu walaupun hanya berpisah beberapa jam saja, saling membalas senyum dan membalas tatapan yang dipenuhi dengan rasa cinta yang dalam.
            Alangkah indahnya hari-hari berumahtangga yang dipenuhi dengan  rasa penuh cinta dan kasih sayang diantara suami dan istri, bagaikan cuaca sedang hujan bunga sepanjang hari, sepanjang tahun, dan seiring usia bersama, tyada pernah berhenti, hingga aroma wangi dan bahagianya selalu terpancar disetiap sudut-sudut rumah, dan terbawa kemanapun pasangan suami istri itu pergi.
            Keluarga Nabi Muhammad S.A.W adalah contoh rumah tangga yang penuh   dengan Keharmonisan dan keromantisan setiap hari walupun kehidupan Nabi serba kekurangan.
Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah bersabda:
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik diantara kalian ialah yang paling baik terhadap istrinya” (HR.Tirmidzi, Ibnu Hibban, hadits hasan shahih).
            Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang pria yang sangat lembut. Beliau mengekspresikan cinta kepada istrinya dengan sederhana dan bersahaja. Beliau juga sosok yang dikenal sangat romantis. Beginilah cara nabi Menunjukkan keromantisannya pada sang Istri:

1.      Selalu mencium tangan dan kening istri ketika hendak pergi maupun kembali dari bepergian.
Nabi sering mencium istri-istriNya dengan ciuman sayang, bukan ciuman yang dipenuhi dengan nafsu belaka. Dari Aisyah ra, berkata bahwa Nabi SAW biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhunya.(HR Abdurrazaq). Nabi saw sering mencium Aisyah dan itu tidak membatalkan puasa (HR Nasai dalam Sunan Kubra II/204)

2.      Memanggil istrinya dengan panggilan yang indah.
beliau biasa memanggil istri-istrinya, dengan panggilan kesukaan dan panggilan yang indah. Siti ‘Aisyah, dipanggil dengan panggilan “Ya Humaira” (wahai si merah jambu). Sederhana tapi berkesan sangat manis. Begitulah Nabi. Bagaimana mungkin kesedihan menyelimuti sang Istri jika suami tercintanya selalu memanggilnya dengan begitu manis. Tak pernah sedetikpun nabi mengucapkan kata-kata buruk atau kasar kepada istrinya walau beliau dalam keadaan yang teramat lelah ataupun sedang teramat bingung memikirkan urusan UmatNya.

3.      Nabi sering menyatakan cinta kepada istriNya.
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam juga menyatakan cinta untuk istri-istri beliau dihadapan mereka maupun di hadapan para sahabat lainnya. Salah satu kalimat cinta romantis Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah untuk Aisyah radhiyallahu anha. Aisyah berkata kepada Rasulullah:

يَا رَسُولَ اللهِ: كَيْفَ حُبُّكَ لِي؟ قَالَ: كَعُقْدَةِ الْحَبْلِ فَكُنْتُ أَقُولُ: كَيْفَ الْعُقْدَةُ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: فَيَقُولُ: هِيَ عَلَى حَالِهَا

“Wahai Rasulullah, bagaimana rasa cintamu untukku? Beliau bersabda: Cintaku untukmu seperti ikatan tali. Maka akupun bertanya: Ikatan seperti apa itu wahai Rasulullah? Maka beliau menjawab: “Seperti ikatan tali yang takkan pernah lepas”. (HR. Abu Nu’aim Al-Asbahani dalam Hilyah Al-Aulia 2/44)

Maka Aisyah radhiyallahu anha tertawa dan tersenyum manis kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Dalam hal ini, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga menyatakan cinta beliau kepada Aisyah di hadapan para sahabat-sahabat beliau. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ditanya:

أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ: «عَائِشَةُ» ، فَقيل: مِنَ الرِّجَالِ؟ فَقَالَ: أَبُوهَا

“Siapa yang paling engkau cintai wahai Rasulullah ? Beliau menjawab: Yang paling aku cintai adalah Aisyah. Maka beliau ditanya lagi: Kalau dari kalangan lelaki, maka siapa ? Maka beliau menjawab: “Ayahnya Aisyah (Abu Bakr)” (HR. Bukhari, Tirmidzi, dll)

4.      Makan dan minum dari wadah yang sama
Dari Aisyah ra, dia berkata, “Saya biasa minum dari muk yang sama ketika haidh, lalu Nabi mengambil muk tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau minum, kemudian saya mengambil muk, lalusaya menghirup isinya, kemudian beliau mengambilnya dari saya, lalu beliau meletakkan mulutnya pada tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau pun menghirupnya. (HR Abdurrazaq dan Said bin Manshur).
Dari Aisyah RA, ia berkata : Saya dahulu biasa makan his (sejenis bubur) bersama Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam (HR. Bukhori dalam Adabul Mufrod)

5.      Menyuapi istri
Dari Saad bin Abi Waqosh ra berkata : Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersabda : “Dan sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka hal itu adalah sedekah, hingga suapan nasi yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu” (HR Bukhori (VI/293) dan Muslim (V/71)

6.      Setia menemani ketika istri sakit.
Diriwayatkan oleh Aisyah ra, “Nabi SAW adalah orang yang penyayang lagi lembut. Beliau orang yang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit”. (HR Bukhari No 4750, HR Muslim No 2770)

7.      Bersenda gurau bersama istri
Dari Zaid bin Tsabit berkata tentang Rasulullah : Suka bercanda dengan istrinya (HR Bukhari)

8.      Menyayangi istri sepenuh hati
Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan begitu pula dengan istrinya, maka Allah memperhatikan mereka dengan penuh rahmat, manakala suaminya merengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela jemarinya (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar- Rafi dari Abu Said Alkhudzri r.a)

9.      Senang memberi hadiah kepada istri
Dari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, ia berkata, Ketika Nabi SAW menikah dengan Ummu Salamah, beliau bersabda kepadanya, Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyi sebuah pakaian berenda dan beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyi telah meninggal dunia dan aku mengira hadiah itu akan dikembalikan. Jika hadiah itu memang dikembalikan kepadaku, aku akan memberikannya kepadamu.
Ia (Ummu Kultsum) berkata, Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah SAW, dan hadiah tersebut dikembalikan kepada beliau, lalu beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah. (HR Ahmad)


10.  Mandi bersama istri
Mandi bersama akan menghadirkan kemesraan dan kenikmatan yang lebih. Setelah berjima’, ditutup dengan mandi bersama, saling mengusapkan sabun dan menyiramkan air. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Baginda Nabi.
Diriwayatkan bahwa Aisyah r.a. berkata, “Pernah aku mandi bersama Rasulullah. Kami menggunakan satu bejana. Bejana ini berada diantara aku dan beliau. Tangan kami saling berebut masuk ke dalam bejana. Beliau berhasil mendahuluiku, sampai-sampai aku berkata, “Tolong sisakan untukku!Tolong sisakan untukku!” Aisyah mengungkapkan bahwa saat itu mereka berdua sedang junub. (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Awanah)

11.  Mengajak serta Istri ketika keluar kota
Aisyah berkata: “Biasanya Nabi saw. apabila ingin melakukan suatu perjalanan, beliau melakukan undian di antara para istri. Barangsiapa yang keluar nama/nomor undiannya, maka dialah yang ikut pergi bersama Rasulullah saw” (HR Bukhari dan Muslim)

12.  Mendinginkan kemarahan istri dengan mesra
Setiap orang pasti pernah dihinggapi dengan perasaan marah.  Ketika sedang marah maka emosi tidak terkontrol. Rasulullah berlaku bijak ketika istrinya sedang marah, beliau berusaha mendinginkannya dengan cara yang sangat mesra.
Nabi saw biasa memijit hidung Aisyah jika ia marah dan beliau berkata, “Wahai Aisy, bacalah doa: Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan”(HR. Ibnu Sunni)

13.  Membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga
Aisyah pernah ditanya: Apa yang dilakukan Nabi saw. di rumahnya? Aisyah menjawab: “Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya”. (HR Bukhari)

14.  Tetap Romantis walau istri sedang Haid
Ketika Aisyah sedang haid, Nabi SAW pernah membangunkannya, beliau lalu tidur dipangkuannya dan membaca Al Quran (HR Bukhari no 7945).
           
            Begitulah Keseharian Nabi Muhammad yang selalu mampu menciptakan keharmonisan dalam rumahtanggaNya. Tidaklah begitu sulit untuk kita mengikuti apa yang dilakukan Beliau agar rumahtangga kitapun senantiasa mesra dan ditaburi oleh rasa cinta yang tulus hingga akhir usia. Namun, Apakah rumahtangga nabi betul-betul tanpa ujian atau praha rumahtangga yang biasa menghinggapi kehidupan rumahtangga terutama yang telah cukup lama membina rumahtangga?. Tentu saja tidak. Nabi juga pernah tanpa sengaja membahayakan rumahtanggaNya dengan tertarik dengan wanita lain yang bukan muhrimnya.
Dari Jabir, “sesungguhnya Nabi saw pernah melihat wanita, lalu beliau masuk ke tempat Zainab, lalu beliau tumpahkan keinginan beliau kepadanya, lalu keluar dan bersabda, Wanita, kalau menghadap, ia menghadap dalam rupa setan”.
Dengan keluruhan budinya, Nabi mampu segera menepiskan bisikan setan tersebut dengan segera menemi istrinya.
“Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu. (HR Tirmidzi).”
            Datangi istrimu. Karena sesungguhnya wanita yang bukan muhrim itu akan lebih menarik bagimu daripada istrimu, karena Tipu Muslihat Setan yang hendak membuat hatimu tergoda dan melakukan perbuatan dosa. Datangi dan pandangi istrimu, karena sesungguhnya apa yang wanita itu miliki, juga dimiliki oleh istrimu.
            Semoga Kita bisa mengambil hikmah dari apa yang Nabi lakukan didalam rumahtangganya, dan semoga rumahtangga kita semua senantiasa dinaungi limpahan Rahmat dan kasih Sayang Allah serta dibanjiri dengan rasa cinta dan kasih sayang sepanjang usia. Menggenggam tangan bersama dikala hujan maupun dikala panas dengan terus berdoa memohon perlindungan Allah Yang Maha Kuasa. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar