Sabtu, 23 Mei 2020

lebaranku dirumah saja

Jam 1:11
Takbir masih menggema dari speaker masjid.
.
Ya, tidak apa. Seharusnya memang hanya menggema dari speaker masjid. Menggema dari sudut sudut ruang di dalam rumah Kita masing masing.
.
Namun tnyata tidak.
Srkitar pukul 20.00 di wilayah depok kalimulya, takbir keliling masih tetap berjalan. Bahkan suaranya sangat jelas terdengar dari rumah bahkan dari kamar yang tertutup.
.
Apakah mereka merasa wabah ini telah berakhir??
.
Atau mereka merasa telah kebal dengan virus yang sedang menari nari diatas penderitaan negri ini??
.
Sedih...
Campur aduk rasa didalam hati ini...
Mengapa banyak manusia yang masih menutup mata Dan tellinga..
.
Melanggar peraturan
Memang, tdk mutlak celaka ketika melanggar peraturan...
Tetapi lupa bahwa "Ada peningkatan kemungkinan" celaka jika melanggar peraturan...
Jangankan melanggar..yg taat peraturanpun bisa saja celaka.
.
Mudik
Ah says mudik lokal saja kok. Dekat saja...
Yup. Tidak apa apa sih...
Tapi...
Bayangkan, jika lebih dari 80% masyarakat berfikir Hal yg sama. Bukankah akan terjadi mobilisasi yg besar, yg mengakibatkan kerumunan Massa? 
.
Sama kawan...
Saya juga ingin mudik..
Berjumpa ibu yg tinggal ibu... Berjumpa adik yg hanya Satu satunya...
Mudik ke kampung, bertemu ayah ibu mertua, adik ipar Dan sanak saudara...
.
Sama kawan..
Kami juga merasa sepi.
Hari Raya kami dirumah ini saja. Hanya kami berlima saja..
Ingin bersuka ria bersama keluarga. Tapi kami tetap masih memilih dirumah ini saja...
.
Sama kawan..
Kami pun khawatir...
Kapan wabah ini akan berakhir??
Khawatir ...
.
Namun yakin...
Allah selalu menjaga Dan melindungi hambanya yang teguh berikhtiar... Menjaga tidak hanya diri sedndiri Dan keluarga sendiri. Tetapi jugs menjaga sesama...
.
"Lebaran kami, di rumah saja" 
.
ya Allah lindungi Dan sehatkan aku suami anak anakku Dan keluarga ku ya Allah..
.
Stay save ya kawan...
Agar Kita bisa berjumpa lagi...

Jumat, 15 Mei 2020

Qanaah seperti Sang At-Taahirah

Qanaah seperti sang At-Taahirah

Merasa cukup dengan apa yang sudah dimiliki, adalah pengertian paling sederhana dari ‘’Qanaah”. Cukup terhadap apapun dan tidak sekalipun merasa perlu meminta kepada selain Allah. Qanaah juga berarti ikhlas, menerima apapun yang telah ditentukan Allah terhadap diri kita. Ikhlas terhadap takdir Allah terhadap perjalanan hidup bahkan juga cerita yang akan mengiri kembalinya kita kepangkuanNya kelak. 

Menerima, bukan berarti “pasrah”. Justru manusia yang qanaah, selalu menempelkan cita didepan mata. Terus berlelah mengejarnya dengan usaha maksimal, serta menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.

Khadijah binti Khuwailid, sang ‘’At-Taahirah”ummul mukminin, istri kesayangan baginda nabi SAW, adalah sosok wanita mulia yang sangat qanaah. Bagaimana tidak, harta kekayaan yang melimpah, status sosial keluarganya yang sangat terpandang di kalangan kaum Quraisy, sama sekali tidak membuatnya sombong. Ia memilih menikah dengan Nabi Muhammad SAW yang tak lain adalah pegawainya sendiri yang tidak memiliki banyak harta, dan menolak banyak lamaran raja raja kaya raya di masa itu. baginya, manusia yang kaya raya itu, bukanlah yang kaya materi, tetapi mereka yang memiliki hati dan jiwa yang bersih, jujur dan mewah dalam kesederhanaannya.

Bukti sifat qanaah Khadijah pun terlihat dari sepak terjang beliau di dunia perdagangan. Tak pernah sekalipun ia bermalasan dalam bekerja, walaupun memiliki kelimpahan rezeki. Ia senang mendermakan hartanya untuk fakir miskin. Bahkan setelah menikah dengan Rasulullah, beliau rela menghibahkan seluruh harta kekayaannya untuk bekal perjuangan Rasulullah dalam berdakwah. Tak heran mengapa Rasulullah begitu sangat mencintai Khadijah, hingga mampu membuat cemburu istri istri Nabi setelah Khadijah.
Sahabat muslimah, jadikanlah qanaah bagian dari hati dan jiwamu. Syukuri apapun yang Allah berikan kepadamu, walaupun itu terkadang sedikit melinangkan bulir bulir air matamu. Namun yakinlah, apapun yang Allah takdirkan, adalah yang terbaik. Terus kejar mimpi dan harapanmu. Selanjutnya, serahkan hasilnya kepada Allah SWT. Semoga semua lelahmu menjadi lillah dan mendapat ganjaran pahala yang berlimpah dari Allah SWT. Amin…

#FestivalSisterlillahRamadhan
#Sisterlillah

Selasa, 21 April 2020

brownies kukus ala bunda berlian

Assalamualaikum..
Brownies kukus ala bunda Berlian
Gampang banget buatnya.

Bahan :
Terigu protein tinggi 6 sdm 
Coklat bubuk 6 sdm 
SKM coklat 2 sachet
Minyak zaitun (minyak goreng juga boleh) 6 sdm
Baking powder 1/2 sdm
Air putih 6-7sdm (tergantung kekentalan adonan)
Telur 2 butir
Gula pasir 5-6 sdm (tergantung selera)
Keju parut
Coklat tabur
Margarine

Cara membuat
Panaskan kukusan.
Kocok telur Dan Gula pasir sampai berbusa Dan warnanya memucat. (Saya pakai send garpu saja.  Kalau ada mixer lbh bagus)
Didalam wadah, campurkan terigu, baking powder, coklat bubuk, skm, kocokan telur . Aduk rata. Tambahkan minyak Dan air putih. Aduk lagi. 
Setelah semua rata, masukkan ke wadah, lalu kukus 15-20 menit
.
Jadi dehhh...
.
Toping sesuai selera. ....
Disini saya pakai keju Dan misis Ceres. 
.
Alhamdulillah anak anak sukaaa...
.
Silahkan dicoba ya bunda...
 

Rabu, 08 April 2020

DIAM ITU EMAS

Tampaknya, pepatah itu memang benaR adanya..
.
Walau harus memendam sakit hati. Sakitt tiada  tara.Merasa sedih. Menangis. Kenapa aku selalu diremehkan. Diinjak injak, disepelekan.
.
Tapi sakit yg dirasa itu jauh lebih baik. Daripada harus menyakiti perasaan orang Lain. Daripada membuat Tali silaturahmi putus. Daripada membuat persaudaraan renggang.
.
Sabar. Jangan mudah marah.....  Ingatlah, Diam itu emas. Diam itu tidak membuatmu kalah. Atau lemah. Justru Diam itu menunjukkan Betapa kuatnya dirimu...
.

Kamis, 19 Maret 2020

Fatwa MUI "ketentuan Ibadah di era wabah COVId-19"

Yth Ibu Menteri, Pak Wamen, dan Bapak/Ibu,

Berikut disampaikan copy Fatwa MUI tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Wabah COVID-19, yang baru saja dikeluarkan.

Terima kasih.
Salam hormat.

----------------------

*FATWA*
*MAJELIS ULAMA INDONESIA*
*Nomor 14  Tahun 2020*
_*Tentang*_
*PENYELENGGARAN IBADAH DALAM SITUASI TERJADI WABAH COVID-19*


*Ketentuan Hukum*

1. Setiap orang wajib melakukan ikhtiar menjaga kesehatan dan menjauhi setiap hal yang diyakini dapat menyebabkannya terpapar penyakit, karena hal itu merupakan bagian dari menjaga tujuan pokok beragama (al-Dharuriyat al-Khams).

2. Orang yang telah terpapar virus Corona, wajib menjaga dan mengisolasi diri agar tidak terjadi penularan kepada orang lain. Baginya shalat Jumat dapat diganti dengan shalat zuhur di tempat kediaman, karena shalat jumat merupakan ibadah wajib yang melibatkan banyak orang sehingga berpeluang terjadinya penularan virus secara massal. Baginya haram melakukan aktifitas ibadah sunnah yang membuka peluang terjadinya penularan, seperti jamaah shalat lima waktu/ rawatib, shalat Tarawih dan Ied di masjid atau tempat umum lainnya, serta menghadiri pengajian umum dan tabligh akbar. 

3. Orang yang sehat dan yang belum diketahui atau diyakini tidak terpapar COVID-19, harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a.  Dalam hal ia berada di suatu kawasan yang potensi penularannya tinggi atau sangat tinggi berdasarkan ketetapan pihak yang berwenang maka ia boleh meninggalkan salat Jumat dan menggantikannya dengan shalat zuhur di tempat kediaman, serta meninggalkan jamaah shalat lima waktu/rawatib, Tarawih, dan Ied di masjid atau tempat umum lainnya.

b.  Dalam hal ia berada di suatu kawasan yang potensi penularannya rendah berdasarkan ketetapan pihak yang berwenang maka ia tetap wajib menjalankan kewajiban ibadah sebagaimana biasa dan wajib menjaga diri agar tidak terpapar virus Corona, seperti tidak kontak fisik langsung (bersalaman, berpelukan, cium tangan),  membawa sajadah sendiri, dan sering membasuh tangan dengan sabun.

4. Dalam kondisi penyebaran COVID-19 tidak terkendali di suatu kawasan yang mengancam jiwa, umat Islam tidak boleh menyelenggarakan shalat jumat di kawasan tersebut, sampai keadaan menjadi normal kembali dan wajib menggantikannya dengan shalat zuhur di tempat masing-masing. Demikian juga tidak boleh menyelenggarakan aktifitas ibadah yang melibatkan orang banyak dan diyakini dapat menjadi media penyebaran COVID-19, seperti jamaah shalat lima waktu/ rawatib, shalat Tarawih dan Ied di masjid atau tempat umum lainnya, serta menghadiri pengajian umum dan majelis taklim.

5. Dalam kondisi penyebaran COVID-19 terkendali, umat Islam wajib menyelenggarakan shalat Jumat.

6. Pemerintah menjadikan fatwa ini sebagai pedoman dalam upaya penanggulangan COVID-19 terkait dengan masalah keagamaan dan umat Islam wajib mentaatinya.

7. Pengurusan jenazah (tajhiz janazah) terpapar COVID-19, terutama dalam memandikan dan mengkafani harus dilakukan sesuai protokol medis dan dilakukan oleh pihak yang berwenang, dengan tetap memperhatikan ketentuan syariat. Sedangkan untuk menshalatkan dan menguburkannya dilakukan sebagaimana biasa dengan tetap menjaga agar tidak terpapar COVID-19.

8. Umat Islam agar semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah, taubat, istighfar, dzikir, membaca Qunut Nazilah di setiap shalat fardhu, memperbanyak shalawat, memperbanyak sedekah, dan senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar diberikan perlindungan dan keselamatan dari musibah dan marabahaya (doa daf’u al-bala’), khususnya dari wabah COVID-19.

9. Tindakan yang menimbulkan kepanikan dan/atau menyebabkan kerugian publik, seperti memborong dan menimbun bahan kebutuhan pokok dan menimbun masker hukumnya haram.

*Rekomendasi*
1. Pemerintah wajib  melakukan pembatasan super ketat terhadap keluar-masuknya orang dan barang ke dan dari  Indonesia kecuali petugas medis dan import barang kebutuhan pokok serta keperluan emergency.

2. Umat Islam wajib mendukung dan mentaati kebijakan pemerintah yang melakukan isolasi dan pengobatan terhadap orang yang terpapar COVID-19, agar penyebaran virus tersebut dapat dicegah.

3. Masyarakat hendaknya proporsional dalam menyikapi penyebaran COVID-19 dan orang yang terpapar COVID-19 sesuai kaidah kesehatan. Oleh karena itu masyarakat diharapkan menerima kembali orang yang dinyatakan negatif dan/atau dinyatakan sembuh.

*Ketentuan Penutup*
1. Fatwa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata dibutuhkan perbaikan, akan diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana mestinya.

2. Agar setiap muslim dan pihak-pihak yang memerlukan dapat mengetahuinya, semua pihak dihimbau untuk menyebarluaskan fatwa ini.

Ditetapkan di :  Jakarta
Pada tanggal :    21 Rajab 1434 H
                 16 Maret 2020 M

MAJELIS ULAMA INDONESIA
KOMISI FATWA
 

*PROF. DR. H. HASANUDDIN AF*
_Ketua_


*DR. HM. ASRORUN NI’AM SHOLEH, MA*
_Sekretaris_

Sabtu, 15 Februari 2020

AKU

Aku...
Bukan manusia yang sempurna
Bukan yang tanpa dosa
Bukan yang kuat
Bukan pula yang hebat
.
Aku...
Tak secantik bidadari syurga
Tak sebaik malaikat
Tak secemerlang bintang malam
Tak seindah sekuntum mawar
.
Aku..
Selemah rempeyek kacang
Serapuh kayu lapuk
Sehancur pecahan kaca
Segoyah daun yg diterpa angin
Seburuk Kain usang lusuh Dan berlubang
.
Hanya Allah
Yang membuatku mampu
Yang Menguatkan hingga menghibur segala Lara Hati.
.
Tak apalah jika Kau Tak menyukaiku
Asal Allah selalu dekat ,
menuntun....
Dan menyayangiku...
.
Aku hanya berusaha
Terus menjadi sesempurna mungkin
Walau mungkin hingga nafas terakhir
Hal itu tetap tidak jua akan terwujud...


Jumat, 14 Februari 2020

ALMIRA Rahma Dzikriya

Cerita Almira...
.
Lihat nak, sekecil itu dulu Kau dirahim bunda. Lalu Kau bertumbuh besar & besar.
Kau mulai bisa menendang nendang. .
Perjalananmu dirahim bunda memang berat nak. Hampir sepnjng kehamilan bunda tdk bisa sholat berdiri, karena perut terasa begitu sakitnya. Bahkan lebaran pun tidak bisa mudik karena rasa sakit di perut sungguh Tak tertahankan....
.
Tangan juga terkena CTS yang diperparah karena penumpukan cairan di tangan karena kehamilan. Pegang gayung atau HP saja sungguh sulit. Bahkan nyapu saja terasa sangatttt sakit. Dokter syaraf tdk berani mberi obat krna masih Ada Kau nak di Rahim bunda. .
Bunda ikhlas, asal Kau baik baik saja nak....
.
Kau begitu kecil nak, hingga Tak seorangpun Tau Kau ada. Bunda juga Tak pernah memberitau siapapun. Hingga akhirnya mbak kirana yg membuat keberadaanmu akhirnya disadari (haha)...Itu kalau tdk Salah, usia kandungan sudah masuk bulan ke 7.
.
Bulan demi bulan terlewati, sampai Tiba di bulan akhir kehamilan. Tanda cinta darimu mulai banyak berdatangan. Rasanya hilang timbul. Tgl 17 Agustus, tanda cinta itu mulai terasa kuat. Bunda bilang "nak, ayah masih upacara. Tunggu ayah pulang dulu ya nak...." Tiba Tiba rasa sakit itu hilang. Sampai ayah pulang rasa itu tetap hilang. .
Malamnya, rasa sakit itu kembali datang. Bunda tidak bisa tidur. Rasa itu terus berlangsung semakin lama semakin kuat Dan sering. Pagi tgl 18 agustus bunda periksa kehamilan. Tnyata sdh bukaan satu. Bunda masih diminta pulang. Siangnya, Bunda sudah sering teriak kesakitan. Namun Coba atur nafas hingga sakitnya bisa diminimalkan. Jam 6 sore tgl 18 agustus, rasa itu sdh tidak bisa lagi ditahan. Ayah langsung sigap bawa bunda ke RS terdekat . Sesampainya di RS, ternyata bukaan sdh 6-7. Subhanallah. Antara senang Dan takuttt... . Tak lama kemudian, bunda dibawa ke ruang bersalin. Mulai nangis nangis gak kuat tahan sakit. Atur nafas sudah tidak bisa lagi bunda lakukan. Hanya bisa bilang Allah Allah Dan nangisss......
.
Namun, Tak lama, tangismu membahana. Kerasss luarrr biasa. Rasa sakit seketika hilang.  Almira lahir Tanpa induksi. Seperti yg selalu bunda pinta Dalam doa. Subhanallah walhamdulillah....
.
Wlcm to the world Almira sholehah...

Cahaya di Dua Jumat

Disinari pada Dua jumat...

Awalnya Saya tidak Tau, apa maknanya..
Namun pernah Saya mengalami suatu kejadian, dimana di Hari jumat itu Saya terlewat tidak membaca Al Kahfi. 
.
Kadarullah...
Diminggu itu, banyak Hal tidak menyenangkan hati terjadi. Bad mood, hati gundah tidak jelas sebabnya, rasanya Hari Hari itu tidak menyenangkan...
.
Emosi juga lebih mudah terluapkan...
Badan juga gak enak banget rasanya..
Ditambah Ada masalah sedikit memusingkan Dalam kehidupan per"sekolah"an...
.
Ya Allah apa  karenaSaya lupa baca Al Kahfi ya... Merenung....
Akhirnya Saya faham Setelah kembali menjumpai jumat berikutnya, Saya membaca kembali Surat Al Kahfi...
.
Tnyata ini maksudnya "disinari cahaya di Dua jumat" . Hati kembali tenang. Semua masalah terselesaikan dengan baik...
 .
Hmm..
Yah mungkin kebetulan, tetapi yg Saya rasakan seperti itu. Bukan hanya Al.Kahfo sebenarnya. Semua yang berhubungan dengan IBaDah itu membuat hati Saya menjadi tenang.
.
Terkadang ketika Tiba Masa tdk bisa ibadah, Saya merasa rindi kembali sholat. Kembali mengadu semuaaa... Kembali memohon penguatan hati kepada Allah sang Maha penguat hati...
.
Ketika merasa sakittt... Ketika Hati merasa perihh . Ketika kebaikan Kita disalah artikan. Ketika kritikan menjadi kesalahpahaman. Ketika dicerca dibelakang... Ketika kehilangan semangat, ketika apa yg diusahakan gagal begitu saja... 
.
Yg Saya ingat hanya SATU. Ambil wudhu Dan sholat. Setelahnya, hati akan kembali bahagia... Fikiran positif kembali datang secemerlang bintang malam... Dan kesedihan hilang seketika seperti debu tersapu angin...