الْجَنَّة تَحْت أَقْدَام الْأُمَّهَات
قَالَ رَوَاهُ أَحْمَد وَالنَّسَائِيّ وَابْن مَاجَهْ وَالْحَاكِم
“Surga itu dibawah telapak kaki ibu.” (HR. Ahmad, an-Nasaai, Ibn
Maajah dan al-Hakim)
Ibu.
Manusia yang ditakdirkan Allah melahirkan, merawat, mendidik, dan mencurahkan
seluruh kasih dan sayangnya untuk anak anak yang dikasihinya. Sosok wanita
teladan yang dari dekapan lembut tangan dengan dibumbui rasa tulus dari hati terdalam, mampu menciptakan
anak anak sholeh berkarakter terhebat tanpa minta imbalan. Di hidupnya bagaikan
dunia selalu terang benderang tanpa ada malam yang meredupkan. Tyada henti
mencintai, memikirkan anak anak terkasih yang memenuhi relung relung hati.
Tyada lagi waktu terbebas dalam hidupnya kini yang selalu ada jejak cinta
mengelilingi anak anak walaupun jauh….
Ibu,
yang telah mencintai kita jauh sebelum Allah menitipkan kita berada di
hangatnya selimut lembut rahimnya. Yang senantiasa memikirkan segala kebaikan
kebaikan yang akan ia ciptakan untuk kita, jauh sebelum kita ada bersama sama
di setiap langkahnya, merasakan detak jantungnya, merasakan sentuhan kasihnya
walau terpisah 7 lapis kulit.
Merasa
begitu bahagia tak terukir dengan kata kata, ketika akhirnya ada matahari
hatinya melekat erat di dinding rahim seakan akan telah melekat kuat dan tak
mungkin lagi terpisahkan sampai akhirnya beberapa minggu kemudian, terbentuklah
embrio dan plasenta kita, anak tercintanya. Mulailah terlantun doa doa indah
setiap detik, meninabobokan ananda terkasih didalam buaian rahim ibu yang
ternyaman. Terdengar pula budi bahasa lembut yang mengajak berbicara janin
dalam rahim, disetiap saat sepanjang kehamilannya dengan disertai usapan lembut
tangannya mendekap janin yang disayanginya…
Ketika
berat kandungannya terasa, ketika mulai sulitnya tidur bahkan sholat, ketika
mulai berasa timbul “sinyal sinyal cinta”, tyada jua keluh kesahnya terdengar.
Tetap saja sunggingan senyum terus menghiasi wajahnya yang semakin cantik.
Hanya berharap kita sehat kuat dan selamat sampai bertemu dengannya, sampai
melihat langsung indah senyumnya, dan sampai terasa langsung hangat dekapannya.
Ketika
sakit terasa semakin luar biasa, ketika ujung kepala bayi muncul menghadap ke
punggung ibu di mulut vagina dan menyembul keluar kemudian berputar arah dan
disusul keluarnya bahu hingga kaki,
ketika mata bayi berkedip dan mulutnya bergerak seperti sedang menyusu,
dan tali pusatpun telah dipotong tanpa terasa sakit, disitulah tanpa
sadar air mata keharuan mengucur membasahi pipi diiringi ucapan rasa syukur
yang tyada terhingga kepada yang Maha Kuasa. Diciumnya bayi kecilnya penuh
kasih sambil memberi ASI pertama, hadiah terluar biasa ibu untuk kita diawal
kehidupan pertama kita di dunia. Sakit yang sungguh luar biasa, tiba tiba
hilang seketika. Sungguh keajaiban yang hanya bisa dicipta oleh Tuhan Yang Maha
kuasa dan maha kasih dan sayang.
Hari
demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun berlalu tanpa sedikitpun terlewat
dari kasih sayang wanita berlabel IBU. Mata hati fikiran tangan dan kaki serasa
terus bekerja agar mampu menjamin ananda aman dan bercukupan. Cukup materi juga
kasih dan sayang tanpa sedikitpun IBU meminta imbalan. Hanya anak anak yang sholeh,
sehat dan bahagia, sejahtera dunia dan akhirat, sudah menjadi hadiah yang tyada bisa disamakan
dengan materi termewah yang ada di dunia ini.
Sungguh
luar biasa kasih IBU kepada anak anaknya. Maka patutlah jika hadits diatas yang
mengatakan bahwa Syurga itu ada di bawah telapak kaki ibu disematkan untuk
seluruh wanita yang bergelar ibu. Cinta dan kasih sayang ibu, mampu merubah
perangai buruk seorang anak, menjadi
perangai baik yang membanggakan. Mampu menguatkan hati anak anak yang merasa
lemah dan bodoh yang selalu merasa minder dan rendah diri, menjadi pribadi
tangguh yang tahan banting.
Madrasah
pertama, itulah IBU. Di pundaknyalah amanah besar proses pendidikan anak anak
harus ditunaikan. Tentu bukanlah sebuah tugas yang mudah. Kecerdasan tentunya
menjadi hal yang harus dimiliki oleh seorang Ibu agar mampu mendidik. Namun,
tidak selalu anak anak yang cerdas, adalah karena oranhtuanya cerdas.
ada sebuah
kisah tentang seorang ibu yang sangat sederhana, mampu melahirkan anak yang
cerdas. Dikisahkan bahwa ada seorang Ibu yang sangat sederhana. ia tidak pernah
mampu mengajari anak anaknya ilmu pengetahuan. pada suatu hari, si anak akan
menghadapi UJiAN Nasional. si ibu bingung. apa yang harus ia lakukan agar
anaknya bisa lulus ujian.
sang ibupun berfikir keras. akhirnya ia menemukan jawaban. "saya akan puasa sunah" katanya dalam hati. jadilah si ibu berpuasa sunah. pada hari itu bukan hari senin maupun kamis, yang biasanya memang si ibu berpuasa sunah. melihat si ibu berpuasa tidak di hari senin kamis, sang anak bingung. ia pun bertanya krpada ibunya. kenapa ibu berpuasa? . ibunya menjawab " nak, ibumu ini bodoh. namun ibu pingin kamu jadi anak cerdas. besok kamu ujian. tapi ibu tidak bisa mengajarimu apa apa... olehkarena itu ibu berpuasa. ibu dengar, doa yang paling mujarab adalah doa ibu krpada anaknya, juga doa orang orang yang sedang berpuasa. srmoga Allah kabulkan doa ibu dan kamu bisa lukus ujian dengan lancar nak..." mendengar jawaban itu, sang anak berjuang mati matian belajar agar bisa memenuhi harapan ibunya. Benar saja... anaknya lulus dengan nilai yang sangat memuaskan...
sang ibupun berfikir keras. akhirnya ia menemukan jawaban. "saya akan puasa sunah" katanya dalam hati. jadilah si ibu berpuasa sunah. pada hari itu bukan hari senin maupun kamis, yang biasanya memang si ibu berpuasa sunah. melihat si ibu berpuasa tidak di hari senin kamis, sang anak bingung. ia pun bertanya krpada ibunya. kenapa ibu berpuasa? . ibunya menjawab " nak, ibumu ini bodoh. namun ibu pingin kamu jadi anak cerdas. besok kamu ujian. tapi ibu tidak bisa mengajarimu apa apa... olehkarena itu ibu berpuasa. ibu dengar, doa yang paling mujarab adalah doa ibu krpada anaknya, juga doa orang orang yang sedang berpuasa. srmoga Allah kabulkan doa ibu dan kamu bisa lukus ujian dengan lancar nak..." mendengar jawaban itu, sang anak berjuang mati matian belajar agar bisa memenuhi harapan ibunya. Benar saja... anaknya lulus dengan nilai yang sangat memuaskan...
Ibu yang
cerdas, adalah ibu yang mampu mendidik anak anaknya menjadi pribadi pribadi
yang sholeh dan cerdas. Termasuk kecerdasannya dalam memilihkan cara cara
terbaik dalam mendidik putra dan putrinya yang tentu tidaklah sama dalam segala
hal. Ibu yang cerdas akan tahu bagaimana memperlakukan anak anaknya, karena orangtua
tidak bisa menyamakan cra mendidik anak pertama dan kedua dan ketiga dan
seterusnya. Mereka memiliki kepribadian yang berbeda juga bakat dan perangai
yang berbeda pula.
Dalam hal
proses mendidik anak, ada kisah nyata dari seorang tokoh jenius ThOmas AlFa
EdIsOn. Bagaimana cerdasnya ibu Thomas yang bisa memberikan proses pendidikan
yang berbeda iap anak anaknya, terutama sekali anaknya yang bernama Thomas
Alpha Edison yang lamban dalam belajar. Pada suatu hari, Guru thomas datang
kerumah Thomas untuk bertemu sang Ibunda. Mereka lalu bercerita panjang lebar
tentang putranya Thomas. Mereka mengatakan bahwa mereka menyerah mendidik
anaknya karena menurut mereka. anaknya sangat kelewat bodoh. Tentu perasaan ibunda
Thomas ketika itu sangat sedih bercampur marah karena putranya dianggap terlalu
bodoh. Namun dengan kecerdasannya, Ibunda Thomas tidak sertam merta meluapkan
kemarahan, ia hanya berkata pada guru
anaknya " Saya AkaN BukTikan BaHwa Anak Saya Adalah Anak Yang Cerdas"
....
Dengan
bangganya ia terus memuji anaknya yang sulit menulis dan membaca. ia selalu
memuji tulisan anaknya yang srsungguhnya sangat buruk. Namun, kekuatan
perkataan ibu pun bermanifestasi dalam diri Thomas. dia akhirnya bangkit dan
akhirnya mampu menemukan sesuatu yang sangat berguna bagi kehidupan manusia...
“ Janganlah kalian mendoakan (keburukan)
untuk dirimu sendiri, begitupun untuk anak-anakmu, pembantumu, juga hartamu.
Jangan pula mendoakan keburukan yang bisa jadi bertepatan dengan saat dimana
Allah mengabulkan doa kalian…” (HR. Abu Dawud)
Sungguh luar biasa keajaiban
perkatan seorang IBU. Maka penting bagi IBU untuk selalu memperhatikan setiap
kata kata yang keluar dari lisan. Ada kisah mengenai kekuatan kata kata ibu,
yang berasal dari ibunda imam besar
Masjidil Haram Kota suci mekah, Arab saudi, Abdurrahman
bin Abdul Aziz as-Sudais an-Najdi. Begini kisahnya.
Seorang
bocah mungil sedang asyik bermain-main tanah. Sementara sang ibu sedang
menyiapkan jamuan makan yang diadakan sang ayah. Belum lagi datang para tamu
menyantap makanan, tiba-tiba kedua tangan bocah yang mungil itu menggenggam
debu. Ia masuk ke dalam rumah dan menaburkan debu itu diatas makanan yang
tersaji. Tatkala sang ibu masuk dan melihatnya, sontak beliau marah dan
berkata: “idzhab ja’alakallahu imaaman lilharamain,” yang artinya “Pergi kamu…!
Biar kamu jadi imam di Haramain…!”Dan SubhanAllah, kini anak itu telah dewasa
dan telah menjadi imam di masjidil Haram…!! Tahukah kalian, siapa anak kecil
yang di doakan ibunya saat marah itu…?? Beliau adalah Syeikh Abdurrahman
as-Sudais, Imam Masjidil Haram yang nada tartilnya menjadi favorit kebanyakan
kaum muslimin di seluruh dunia.
Sungguh
IBU adalah makhluk istimewa, kasihnya tanpa batas. Ia adalah role model yang
akan selalu dicontoh oleh anak anaknya. Kata katanya memiliki kekuatan ajaib
yang mampu menjadikan anak anak istimewa. Berbahagialah engkau manusia berlabel
IBU, karena Allah telah mengangkat derajatmu melebihi Ayah. Maka pergunakanlah
segala keistimewaan ini untuk mendidik dan membina generasi genari Qurani yang
pandai dan berkahlakul karimah.



