Rabu, 27 Desember 2017

IBU, SYURGA TERDEKAT


 
الْجَنَّة تَحْت أَقْدَام الْأُمَّهَات قَالَ رَوَاهُ أَحْمَد وَالنَّسَائِيّ وَابْن مَاجَهْ وَالْحَاكِم
“Surga itu dibawah telapak kaki ibu.” (HR. Ahmad, an-Nasaai, Ibn Maajah dan al-Hakim)

            Ibu. Manusia yang ditakdirkan Allah melahirkan, merawat, mendidik, dan mencurahkan seluruh kasih dan sayangnya untuk anak anak yang dikasihinya. Sosok wanita teladan yang dari dekapan lembut tangan dengan dibumbui rasa  tulus dari hati terdalam, mampu menciptakan anak anak sholeh berkarakter terhebat tanpa minta imbalan. Di hidupnya bagaikan dunia selalu terang benderang tanpa ada malam yang meredupkan. Tyada henti mencintai, memikirkan anak anak terkasih yang memenuhi relung relung hati. Tyada lagi waktu terbebas dalam hidupnya kini yang selalu ada jejak cinta mengelilingi anak anak walaupun jauh….
            Ibu, yang telah mencintai kita jauh sebelum Allah menitipkan kita berada di hangatnya selimut lembut rahimnya. Yang senantiasa memikirkan segala kebaikan kebaikan yang akan ia ciptakan untuk kita, jauh sebelum kita ada bersama sama di setiap langkahnya, merasakan detak jantungnya, merasakan sentuhan kasihnya walau terpisah 7 lapis kulit.
            Merasa begitu bahagia tak terukir dengan kata kata, ketika akhirnya ada matahari hatinya melekat erat di dinding rahim seakan akan telah melekat kuat dan tak mungkin lagi terpisahkan sampai akhirnya beberapa minggu kemudian, terbentuklah embrio dan plasenta kita, anak tercintanya. Mulailah terlantun doa doa indah setiap detik, meninabobokan ananda terkasih didalam buaian rahim ibu yang ternyaman. Terdengar pula budi bahasa lembut yang mengajak berbicara janin dalam rahim, disetiap saat sepanjang kehamilannya dengan disertai usapan lembut tangannya mendekap janin yang disayanginya…
            Ketika berat kandungannya terasa, ketika mulai sulitnya tidur bahkan sholat, ketika mulai berasa timbul “sinyal sinyal cinta”, tyada jua keluh kesahnya terdengar. Tetap saja sunggingan senyum terus menghiasi wajahnya yang semakin cantik. Hanya berharap kita sehat kuat dan selamat sampai bertemu dengannya, sampai melihat langsung indah senyumnya, dan sampai terasa langsung hangat dekapannya.
            Ketika sakit terasa semakin luar biasa, ketika ujung kepala bayi muncul menghadap ke punggung ibu di mulut vagina dan menyembul keluar kemudian berputar arah dan disusul keluarnya bahu hingga kaki,  ketika mata bayi berkedip dan mulutnya bergerak seperti sedang menyusu, dan  tali pusatpun telah  dipotong tanpa terasa sakit, disitulah tanpa sadar air mata keharuan mengucur membasahi pipi diiringi ucapan rasa syukur yang tyada terhingga kepada yang Maha Kuasa. Diciumnya bayi kecilnya penuh kasih sambil memberi ASI pertama, hadiah terluar biasa ibu untuk kita diawal kehidupan pertama kita di dunia. Sakit yang sungguh luar biasa, tiba tiba hilang seketika. Sungguh keajaiban yang hanya bisa dicipta oleh Tuhan Yang Maha kuasa dan maha kasih dan sayang.
            Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun berlalu tanpa sedikitpun terlewat dari kasih sayang wanita berlabel IBU. Mata hati fikiran tangan dan kaki serasa terus bekerja agar mampu menjamin ananda aman dan bercukupan. Cukup materi juga kasih dan sayang tanpa sedikitpun IBU meminta imbalan. Hanya anak anak yang sholeh, sehat dan bahagia, sejahtera dunia dan akhirat, sudah  menjadi hadiah yang tyada bisa disamakan dengan materi termewah yang ada di dunia ini.
            Sungguh luar biasa kasih IBU kepada anak anaknya. Maka patutlah jika hadits diatas yang mengatakan bahwa Syurga itu ada di bawah telapak kaki ibu disematkan untuk seluruh wanita yang bergelar ibu. Cinta dan kasih sayang ibu, mampu merubah perangai buruk seorang  anak, menjadi perangai baik yang membanggakan. Mampu menguatkan hati anak anak yang merasa lemah dan bodoh yang selalu merasa minder dan rendah diri, menjadi pribadi tangguh yang tahan banting.
            Madrasah pertama, itulah IBU. Di pundaknyalah amanah besar proses pendidikan anak anak harus ditunaikan. Tentu bukanlah sebuah tugas yang mudah. Kecerdasan tentunya menjadi hal yang harus dimiliki oleh seorang Ibu agar mampu mendidik. Namun, tidak selalu anak anak yang cerdas, adalah karena oranhtuanya cerdas.
ada sebuah kisah tentang seorang ibu yang sangat sederhana, mampu melahirkan anak yang cerdas. Dikisahkan bahwa ada seorang Ibu yang sangat sederhana. ia tidak pernah mampu mengajari anak anaknya ilmu pengetahuan. pada suatu hari, si anak akan menghadapi UJiAN Nasional. si ibu bingung. apa yang harus ia lakukan agar anaknya bisa lulus ujian.
sang ibupun berfikir keras. akhirnya ia menemukan jawaban. "saya akan puasa sunah" katanya dalam hati. jadilah si ibu berpuasa sunah. pada hari itu bukan hari senin maupun kamis, yang biasanya memang si ibu berpuasa sunah. melihat si ibu berpuasa tidak di hari senin kamis, sang anak bingung. ia pun bertanya krpada ibunya. kenapa ibu berpuasa? . ibunya menjawab " nak, ibumu ini bodoh. namun ibu pingin kamu jadi anak cerdas. besok kamu ujian. tapi ibu tidak bisa mengajarimu apa apa... olehkarena itu ibu berpuasa. ibu dengar, doa yang paling mujarab adalah doa ibu krpada anaknya, juga doa orang orang yang sedang berpuasa. srmoga Allah kabulkan doa ibu dan kamu bisa lukus ujian dengan lancar nak..." mendengar jawaban itu, sang anak berjuang mati matian belajar agar bisa memenuhi harapan ibunya. Benar saja... anaknya lulus dengan nilai yang sangat memuaskan...
Ibu yang cerdas, adalah ibu yang mampu mendidik anak anaknya menjadi pribadi pribadi yang sholeh dan cerdas. Termasuk kecerdasannya dalam memilihkan cara cara terbaik dalam mendidik putra dan putrinya yang tentu tidaklah sama dalam segala hal. Ibu yang cerdas akan tahu bagaimana memperlakukan anak anaknya, karena orangtua tidak bisa menyamakan cra mendidik anak pertama dan kedua dan ketiga dan seterusnya. Mereka memiliki kepribadian yang berbeda juga bakat dan perangai yang berbeda pula.
Dalam hal proses mendidik anak, ada kisah nyata dari seorang tokoh jenius ThOmas AlFa EdIsOn. Bagaimana cerdasnya ibu Thomas yang bisa memberikan proses pendidikan yang berbeda iap anak anaknya, terutama sekali anaknya yang bernama Thomas Alpha Edison yang lamban dalam belajar. Pada suatu hari, Guru thomas datang kerumah Thomas untuk bertemu sang Ibunda. Mereka lalu bercerita panjang lebar tentang putranya Thomas. Mereka mengatakan bahwa mereka menyerah mendidik anaknya karena menurut mereka. anaknya sangat kelewat bodoh. Tentu perasaan ibunda Thomas ketika itu sangat sedih bercampur marah karena putranya dianggap terlalu bodoh. Namun dengan kecerdasannya, Ibunda Thomas tidak sertam merta meluapkan kemarahan, ia hanya berkata  pada guru anaknya " Saya AkaN BukTikan BaHwa Anak Saya Adalah Anak Yang Cerdas" ....
Dengan bangganya ia terus memuji anaknya yang sulit menulis dan membaca. ia selalu memuji tulisan anaknya yang srsungguhnya sangat buruk. Namun, kekuatan perkataan ibu pun bermanifestasi dalam diri Thomas. dia akhirnya bangkit dan akhirnya mampu menemukan sesuatu yang sangat berguna bagi kehidupan manusia...
“ Janganlah kalian mendoakan (keburukan) untuk dirimu sendiri, begitupun untuk anak-anakmu, pembantumu, juga hartamu. Jangan pula mendoakan keburukan yang bisa jadi bertepatan dengan saat dimana Allah mengabulkan doa kalian…” (HR. Abu Dawud)
                Sungguh luar biasa keajaiban perkatan seorang IBU. Maka penting bagi IBU untuk selalu memperhatikan setiap kata kata yang keluar dari lisan. Ada kisah mengenai kekuatan kata kata ibu, yang berasal dari ibunda imam besar  Masjidil Haram Kota suci mekah, Arab saudi,  Abdurrahman bin Abdul Aziz as-Sudais an-Najdi. Begini kisahnya.
Seorang bocah mungil sedang asyik bermain-main tanah. Sementara sang ibu sedang menyiapkan jamuan makan yang diadakan sang ayah. Belum lagi datang para tamu menyantap makanan, tiba-tiba kedua tangan bocah yang mungil itu menggenggam debu. Ia masuk ke dalam rumah dan menaburkan debu itu diatas makanan yang tersaji. Tatkala sang ibu masuk dan melihatnya, sontak beliau marah dan berkata: “idzhab ja’alakallahu imaaman lilharamain,” yang artinya “Pergi kamu…! Biar kamu jadi imam di Haramain…!”Dan SubhanAllah, kini anak itu telah dewasa dan telah menjadi imam di masjidil Haram…!! Tahukah kalian, siapa anak kecil yang di doakan ibunya saat marah itu…?? Beliau adalah Syeikh Abdurrahman as-Sudais, Imam Masjidil Haram yang nada tartilnya menjadi favorit kebanyakan kaum muslimin di seluruh dunia.
Sungguh IBU adalah makhluk istimewa, kasihnya tanpa batas. Ia adalah role model yang akan selalu dicontoh oleh anak anaknya. Kata katanya memiliki kekuatan ajaib yang mampu menjadikan anak anak istimewa. Berbahagialah engkau manusia berlabel IBU, karena Allah telah mengangkat derajatmu melebihi Ayah. Maka pergunakanlah segala keistimewaan ini untuk mendidik dan membina generasi genari Qurani yang pandai dan berkahlakul karimah.